Banyak butuh healing? Mungkin bukan liburan yang kurang, tapi hidup yang kehilangan rasa dan arah.
Kalau Hidup Seru, Masih Perlu Healing?
Kenapa Semua Orang Kayaknya Lagi Butuh Healing? Akhir-akhir ini, kayaknya semua orang pengen healing.
Ke gunung, ke pantai, staycation, pijat aroma terapi, nonton senja sambil nyeruput kopi susu.
Lucunya, kadang bukan karena ada luka besar. Tapi lebih karena… capek aja. Capek kerja, capek mikir, capek ngikutin ritme yang rasanya bukan milik sendiri. Dan ini bukan soal siapa yang paling stres. Bahkan teman-teman yang kerja di tempat impian, yang gajinya bagus, atau yang dibilang “sukses” pun… tetap sering bilang: “Kayaknya gue butuh healing deh.” Kenapa ya? Apa jangan-jangan, hidup kita — rutinitas kita — sebenarnya nggak seru?
Bukan karena kita nggak bersyukur, tapi karena cara kita ngejalanin hari-hari memang kayak robot. Bangun – kerja – makan – scroll – tidur.
Ulang lagi. Dan lagi.
Kadang sampai lupa, kapan terakhir kali kita ngerasa hidup beneran. Makanya, “healing” jadi kayak jeda yang ditunggu-tunggu.
Padahal mestinya, bukan jedanya yang kita kejar. Tapi cara biar kita bisa bernapas ju…
About the author
Actionesia merupakan media yang didedikasikan untuk membantu kamu maksimalkan produktivitas, mengembangkan bisnis, dan membangun mindset yang kuat.