“Keraguan membunuh lebih banyak mimpi daripada kegagalan.”
— Suzy Kassem
Sore itu, seseorang duduk di depan laptop. Jari sudah hovering di tombol “Daftar Sekarang”. Mata berbinar, hati berdebar. Tapi detik sebelum klik, ada suara kecil dari dalam kepalanya:
“Emang kamu pantas ikut ini?”
Dia langsung menutup laptop.
Padahal, kalau lihat kompetensinya, dia lebih dari siap.
Yang kurang cuma satu: keberanian untuk mengakui bahwa dirinya pantas.
Cerita kayak gini bukan cuma terjadi di dia.
Ini terjadi ke banyak orang… termasuk mungkin ke kamu juga.
Kamu mungkin lagi baca ini sambil mikir, “Iya banget sih, kok gue gitu ya?”
Tenang.
Kamu nggak aneh. Kamu nggak kurang. Kamu nggak tertinggal.
Kamu cuma manusia yang sedang berhadapan dengan salah satu musuh terbesar dalam pengembangan diri:
Perasaan ‘merasa belum pantas’.
Dan rasa ini sneaky banget.
Datangnya halus.
Diam-diam.
Tapi efeknya bisa fatal: kamu nggak mulai-mulai.
Padahal, kalau dilihat dari luar, kamu sebenarnya udah siap dari dulu.
Kenapa Kita Sering Ragu Padahal Sudah Siap?
Kamu mungkin mikir, “Kenapa sih aku begini banget? Orang lain kok lancar aja?”
Sabar dulu.
Rasa “merasa belum pantas” itu muncul bukan karena kamu lemah.
Justru karena otak kamu pintar.
Iya, pintar… tapi jalurnya salah.
Otak kamu itu didesain untuk menghindari bahaya, bukan mengejar kenaikan level hidup.
Ketika mau mulai sesuatu, otakmu mikir:
“Eh, kalau gagal gimana? Kalau malu gimana? Kalau orang lain komentar gimana?”
Akhirnya, kamu disuruh mundur pelan-pelan.
Masalahnya, otak nggak bisa bedain antara bahaya nyata (dikejar singa) dan bahaya sosial (takut salah langkah).
Makanya, kamu tertahan.
Bukan karena nggak bisa.
Bukan karena nggak siap.
Tapi karena tubuhmu nyangka kamu sedang “bahaya”.
Padahal yang kamu lakukan cuma mau mulai.
Bayangin Kalau Kamu Nggak Lagi Dikendalikan Perasaan ‘Belum Pantas’
Coba bayangin sebuah hari di mana kamu:
– buka laptop
– ambil keputusan cepat
– mulai tanpa overthinking
– kamu gerak dulu, mikir belakangan
– kamu fokus ke progres, bukan pantas atau nggak
Rasanya?
Ringan.
Jernih.
Legaaa…
Dan kamu sadar, “Selama ini yang bikin ribet tuh pikiran gue doang.”
Bukan skill-mu. Bukan dunia luar.
Tapi interpretasi kamu tentang diri kamu sendiri.
Apa Sebenarnya Arti ‘Merasa Belum Pantas’?
Biar nggak ngawang-ngawang, kita lurusin dulu maknanya.
“Belum mampu” itu beda sama “belum pantas”.
- Belum mampu = kamu memang belum punya ilmunya. Masih belajar.
- Belum pantas = kamu padahal sudah punya kemampuan, tapi pikiranmu meyakinkanmu sebaliknya.
Ini kayak orang yang udah punya SIM, udah bisa nyetir, tapi bilang,
“Kayaknya aku belum pantes nyetir di jalan raya.”
Atau kayak orang yang jago nulis tapi bilang,
“Ah aku belum pantas publish tulisan.”
Atau kamu yang bilang,
“Ah aku belum pantas mulai, siapa juga aku.”
Padahal kemampuanmu jelas.
Yang bikin mental kebawah itu cuma persepsi diri.
Dan persepsi diri itu bisa salah.
Seriiing banget salah, malah.
Jeratan Mental yang Bikin Kita Terus Merasa Belum Pantas
Kalau dibandingin sama kabel kusut, inilah 5 kusut yang paling sering nyangkut di kepala banyak orang.
Perfeksionisme Berkedok Standar Tinggi
Kamu bilang mau yang “bagus”.
Tapi definisi bagus itu sebenarnya nggak jelas.
Perfeksionisme itu seringnya cuma rasa takut gagal yang disamarkan jadi ambisi.
Takut Dievaluasi Orang Lain
Jujur aja, kadang kita lebih takut dinilai… daripada takut gagal.
Padahal kebanyakan orang sibuk sama hidupnya sendiri.
Mau kamu gagal atau sukses, mereka cuma scroll doang.
Kebiasaan Membandingkan Diri
Kamu lihat orang yang udah 5 tahun di bidang itu.
Terus kamu bandingin sama dirimu yang baru mau mulai.
Yaaa… jelas aja kamu ngerasa belum pantas.
Kamu lagi balapan sama highlight orang.
Validasi yang Selalu Ditunggu dari Luar
Yang bikin tambah berat:
kamu baru mau mulai kalau ada yang bilang “Ayo, kamu bisa.”
Padahal validasi diri jauh lebih penting daripada validasi sosial.
Luka atau Komentar Kecil di Masa Lalu
Kadang masalahnya bukan hari ini.
Bukan skill-mu.
Tapi memori kecil yang dulu kamu anggap remeh.
Dulu pernah ditertawakan.
Dulu pernah ditempelin label “kamu nggak bisa”.
Dulu pernah gagal dan malu.
Itu semua nyisa.
Dan muncul dalam bentuk rasa “belum pantas”.
Mindset Baru Supaya Kamu Lebih Berani Mulai
Ini bagian yang bikin banyak pembaca biasanya langsung bilang, “Iya juga ya…”
Pantas Itu Baru Terlihat Setelah Kamu Mulai
Bukan sebelum memulai.
Nggak ada orang yang merasa pantas dulu baru mulai.
Yang ada, mulai dulu baru ngerasa pantas.
Kamu Boleh Takut, Tapi Tetap Bisa Melangkah
Keberanian itu bukan lawan rasa takut.
Keberanian itu berjalan bareng rasa takut.
Kecil Bukan Berarti Nggak Layak
Mulai kecil itu bukan tanda kamu lemah.
Itu tanda kamu cerdas dan sadar proses.
Kamu Nggak Butuh Izin Dari Siapa Pun Untuk Bertumbuh
Kalau kamu nunggu orang lain bilang kamu pantas…
kamu akan nunggu seumur hidup.
Kamu Sudah Jauh Lebih Siap Daripada yang Kamu Kira
Serius.
Kamu bukan pemula absolut.
Kamu punya pengalaman, insight, intuisi, dan kepekaan.
Kamu sudah nggak mulai dari nol.
Kamu mulai dari versi kamu yang hari ini, yang jauh lebih matang daripada versi kamu 5 tahun lalu.
Cara Praktis Biar Kamu Bisa Mulai Hari Ini
Ini langkah-langkah kecil yang biasanya ngasih efek gede.
Terapkan Aturan 5 Menit
Mau nulis? 5 menit dulu.
Mau belajar? 5 menit dulu.
Mau apply kerja? 5 menit dulu.
Begitu mulai, mood biasanya ikut jalan.
Ganti Pertanyaan yang Bikin Kamu Minder
Dari:
“Aku pantas nggak ya?”
Jadi:
“Apa 1 hal kecil yang bisa aku lakukan hari ini?”
Game-nya langsung berubah.
Tulis Bukti Bahwa Kamu Sudah Siap
Serius, ambil catatan.
Tulis apa saja yang sudah kamu punya.
Skill, pengalaman, insight, pola pikir.
Kadang kita lupa betapa siapnya kita.
Bikin Lingkungan yang Mendukung
Ngobrol sama teman yang energinya maju, bukan pencemas.
Lingkungan itu ngefek banget.
Rayakan Progress Kecil
1 paragraf selesai → good job
1 postingan → mantap
1 latihan → keren
Otakmu akan belajar bahwa progress itu menyenangkan.
Pada Akhirnya… “Pantas” Itu Bukan Status, Tapi Proses
Kamu nggak harus sempurna.
Kamu nggak harus bebas takut.
Kamu nggak harus punya semua jawaban.
Kamu hanya perlu satu hal:
Kemauan untuk melangkah meski belum sempurna.
Dan kalau kamu ngerasa “belum pantas”…
coba tanyakan ini ke diri kamu:
“Kalau aku mulai hari ini, hidupku bakal jadi sedikit lebih baik nggak?”
Kalau jawabannya iya—even sedikit—
itu berarti kamu sudah pantas sejak lama.
Kamu cuma belum mengakuinya.
