Kapan Waktu yang Tepat untuk Bersyukur? - Jawaban yang Sering Terlambat Kita Sadari

Rasa syukur sering datang terlambat. Artikel ini mengajak kamu melihat momen-momen ringan yang sebenarnya layak disyukuri setiap hari.
Actionesia
Kapan Waktu yang Tepat untuk Bersyukur? - Jawaban yang Sering Terlambat Kita Sadari
“It is not happy people who are thankful. It is thankful people who are happy.” Unknown Kamu pernah nggak sih, ngerasa hidup ini kok kayak datar-datar aja? Bangun pagi — kerja — pulang — tidur — ulang lagi. Kayak lagi ngejalanin skrip harian yang nggak ada efek “wow”-nya sama sekali. Terus tiba-tiba, di suatu momen sederhana, kamu mikir: “Eh… hidupku ternyata nggak seburuk itu, ya.” Wkwk… kalau kamu pernah begitu, tenang. Saya juga. Bahkan sering. Justru anehnya, rasa syukur itu kadang nggak muncul pas momennya kejadian. Malah muncul belakangan , pas kita lagi diem, mikir, atau… bandingin hidup kita sama orang lain. Dan jujur aja, saya termasuk orang yang sering kelupaan bersyukur—sampai sebuah perbandingan kecil bikin saya bengong sendiri. Ketika Syukur Baru Muncul Belakangan (Dan Itu Nggak Apa-Apa) Saya kasih contoh sederhana ya. Pernah suatu hari saya kesel banget karena HP saya mulai lemot. Buka aplikasi lama, battery cepat habis. Dalam hati saya ngedumel: “Duh, kapan ya bisa ganti HP baru?”