Produk bisa ditiru, tapi rasa tidak. Bangun bisnis dengan menjual emosi, pengalaman, dan makna yang membuat pelanggan selalu kembali.
Actionesia
Jangan Jual Produk, Jual Rasa yang Menggerakkan
Mengapa Produk Saja Tidak Cukup Pernahkah Anda membeli kopi di warung pinggir jalan seharga Rp5.000, lalu esoknya rela antre di coffee shop mahal dengan harga Rp45.000 untuk minuman serupa? Secara logika, keduanya sama-sama kopi. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Produk hanyalah permukaan. Ia bisa ditiru, dikloning, bahkan dibuat lebih murah oleh kompetitor. Tapi rasa—perasaan yang hadir ketika seseorang berinteraksi dengan brand Anda—itu yang tidak bisa direplikasi dengan mudah. Inilah alasan mengapa bisnis besar tidak sekadar menjual barang. Apple tidak menjual smartphone, mereka menjual rasa eksklusif. Nike tidak menjual sepatu, mereka menjual rasa percaya diri. Jika Anda hanya berfokus pada produk, maka Anda terjebak dalam perang harga. Tapi jika Anda menjual rasa, pelanggan rela membayar lebih, datang kembali, dan bahkan bercerita tentang Anda. Pola Lama yang Membuat Bisnis Stagnan Banyak pebisnis terjebak pada pola lama: fokus di fitur, harga, dan promosi. Seakan-akan semakin lengkap spe…